Di Bawah Ficus Benjamina
KAU Ficus Benjamina
Berdiri kekar diantara
topeng topeng manusia
Musyirika telapak
tangan neraka
Aku menyebut namanya
Musyrika
KAU Ficus Benjamina
Sudah berdiri 150 tahun
lamanya
Bertubuh besar tak
terkalahkan
Berdiri diantara mata
mata kaya
Bersesaji sudah sekian
lama
KAU Ficus Benjamina
Mau hidup diantara
fakir fakir dunia
Yang inginkan uang
sulap
Eh. Bukan sulap
maksudku, tapi uang cepat
KAU Ficus Benjamina
Apakah kau membutuhkan
seekor Ayam?
Di belakang Musyrika
aku lihat se ekor ayam yang dilepaskan
Oleh pemilik sesaji
peminta angka
Peminta itu Bapaknya
Eh. Maksudku masih ada
yang seperti itu
Ficus Benjamina tidak
salah, Musyrikalah yang salah
Oh Ficus Benjamina. Celaka...!
FicusBenjaminamerebahi
pusaka, lalu menghelatkan tipu dayanya
Berdiri berpendekar
menjabali jiwa jiwa lemah
Oh Ficus Benjamina. Celaka...!
Serangkaian kata untuk
penghuni kekekalan
Di sana, di nerakaNya
Bersama arwah-arwah yang
kesakitan
Pariaman, 13 Juli 2016
Merinding bacanya.. mantap puisinya
ReplyDelete