Skip to main content

Kumpulan Puisi Yesi Anggraini Yunengsih




Wanita Dalam Jiwa
Oleh: Yesi Anggraini Yunengsih 

Hati yang lembut jiwa yang tenang
Berseri fasih menelisik bumi
Aku yang masih berhati suci
Juga hendak memikirkan indahnya hari esok

Sungguh tenang dalam diam
Melihat celah yang kian terang
Di  raut wajah yang memberikan semangat
Teramat aku melebihi kasihnya
Yang sediaku nobatkan sebagai wanita dalam jiwa



Padang, 28 Desember 2016-12-30



Mami
Oleh: Yesi Anggraini Yunengsih

Aku tidak perlu merebutkan kursi itu
Karena saatnya berlian itu berkilau padaku
Senyum yang tidak akan pernah usai
Canda yang bercawan megah
Hanya teruntuk aku

Segalanya hanya terukir indah
Pada detik yang terus berlalu
Aku terbawa kisah di lantai rumah megah ini
Kepada sosok yang kusebut Mami
Harum jiwamu guncangkan bumi


Padang, 30 Desember 2016


Tengah Malam
Oleh:  Yesi Anggraini Yunengsih

Setiap hari aku yang terjaga kasihnya
Padahal waktu sengaja berlalu
Menghabiskan masa yang sulit ini
Namun banyak kata yang membuat bangga
Tuturkan mimpi-mimpi serta harapan yang indah

Masih banyak bukti kasihnya
Saat aku butuh kasih sayang
Selain peluk dan manjakan aku
Penuh dengan bintang dan bulan yang terang



Padang, 30 Desember 2016




Nyanyian
Oleh: Yesi Anggraini Yunengsih

Penuh harap cinta kasih
Tercurahkan saat suci mendekap
Melontarkan seribu kata
Yang terbaik hanya doa

Begitu malam hari aku dinyanyikan
Dengan harapan yang bulat
Rindukan aku sebagai abdi
Karena hanya ada satu pilihan yang benar



Padang, 30 Desember 2016


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kumpulan Puisi _Diksi dan Isi Hati

Puisi perampas hati~Hanya Rinduku, Kau Kubur Dalam Malam

Hanya Rinduku, Kau Kubur Dalam Malam! Seharusnya kita melepaskan siksa, siksa dari rindu yang tak terungkap, aku lelah dalam gelisah, setelah mimpi-mimpi kelam kita.  Aku mengenal waktu tanpa rintang, penuh harap mimpi menjadi kenyataan. Tapi, ku rasa tak mungkin.  Karena seluruh rasa sudah kau benamkan di sebuah rindu yang terbuang.  Mungkin rinduku dan seluruh cintaku untuk dikenang dalam bayangan, berteriak di tengah hujan, mungkin itulah rinduku. Lalu, dengan begitu mimpi yang dulu seperti meraih bintang, sekarang bisa menjadi bias-bias lintasan sinarnya saja.  Begitulah rasa sepanjang umurku yang menjadikanmu sebagai bintang di kala terang.  Aku salah, karena bintang seharusnya ada di setiap malam, tapi itulah wujud tawaku melewati langit dan seuntung hidupku. Prakara mudah, tapi sulit bagiku.  Karena hatiku sedang pilu dan dibolak balikkan oleh masa lalu.  Aku tidak begitu yakin bisa, karena aku tidaklah seperti bidadari yang bisa tertawa dan sebisanya mewarnai hidupnya. K